Capai 100 Persen, Polinef Satu-satunya Pendidikan Tinggi Vokasi di Papua Raih PDDIKTI Awards

Politeknik Negeri Fakfak ingin menyuarakan kepada masyarakat Papua dan Indonesia bahwa sudah ada sejak sembilan tahun lalu, kualitasnya bisa diadu.

“Inilah yang ingin kami suarakan kepada masyarakat Papua dan Indonesia, bahwa ada politeknik negeri di Papua, yang baru berdiri sembilan tahun, tapi kualitasnya bisa diadu,” kata Direktur Politeknik Negeri FakFak, Muhammad Subhan dengan antusias ketika menerima penghargaan PDDIKTI Awards melalui rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Jumat (3/12/2021).

Stigma tentang pendidikan yang terbaik di Indonesia umumnya berada di Pulauberhasil ditepis oleh Politeknik Negeri FakFak yang berada di Provinsi Papua Barat ini.

Pasalnya, diakhir November kemarin, kampus yang dipimpin Muhammad Subhan selaku Direktur, berhasil raih penghargaan PDDIKTI Awards dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek). Dikutip dari Akun Resmi Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) Kemdikbudristek, penghargaan ini diberikan kepada kampus yang pelaporan datanya tuntas 100 persen.

Dari 4.500an perguruan tinggi se-Indonesia, hanya 16 universitas dan 23 politeknik yang memperoleh penghargaan ini. Beberapa diantaranya seperti Institut Teknologi Bandung dan Politeknik Negeri Jakarta.

Tentu saja, penghargaan trsebut didapatkan dengan komitmen penuh, kerja konsisten dan usaha ekstra dari seluruh civitas akademika.

Di tengah situasi pandemi yang berdampak pada perubahan sistem pengajaran, merupakan tantangan yang dihadapi oleh hampir semua lembaga pendidikan. PDDIKTI Awards ini membuktikan bahwa Polinef tetap mampu menghadapi tantangan tersebut dengan baik.

Dalam wawancara dengan SEVIMA pada Kamis (2/ 12), Muhammad Subhan jelaskan bahwa dirinya menerapkan tiga strategi berikut di kampus yang memiliki visi sebagai ‘Center of Excellence’ tersebut, yaitu; Komitmen dari semua komponen di kampus, Memberikan penghargaan dan hukuman (reward and punishment) serta menggunakan teknologi terkini dan mumpuni.

Tiga strategi tersebut saling berkaitan dalam mendukung perkembangan kampus dengan melibatkan unsur SDM, Kedisiplinan, Administratif serta Teknologi yang dijalankan secara konsisten oleh semua internal kampus, sehingga Politeknik Negeri FakFak percaya diri dengan kualitas kampus mereka dapat disandingkan dengan perguruan tinggi lainnya di luar Papua.

“Dalam memimpin Politeknik Negeri Fakfak, saya ingin mendobrak stigma yang ada di publik bahwa pendidikan di Indonesia Timur itu identik dengan kurang berprestasi,”ujar Muhammad.

Politeknik Negeri Fakfak bisamenjadi percontohan, dan sekaligus ini menjadi tantangan kami depan untuk menjadi lebih baik lagi. Harapannya, kampus ini dapat terus memajukan masyarakat Fakfak dan civitas akademikanya,” katanya dalam wawancara dengan SEVIMA.

Di tahun ini, kata dia, Politeknik Negeri FakFak telah banyak melakukan gebrakan yang melibatkan berbagai lembaga bahkan hingga tokoh penting.

Mulai dari kerjasama dengan perusahaan IT Rakasasa Huawei hingga dukungan penuh dari Staff Khusus Presiden RI Billy Mambrasar, merupakan beberapa faktor yang membuat Polinef makin percaya diri dapat bersaing secara kualitas.(papua.tribunnews.com)