Ngabalin kontak Bos Citilink dari Fakfak,Ini yang dibicarakan

Tenaga ahli utama kantor staaf presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabali, Senin(29/11) malam dari hotel Grand Papua Fakfak Menghubungin Bos Citilink di Jakarta. Ngabalin Menyampaikan akses transportasi udara masuk-keluar fakfak sangan susah tidak seperti daerah lainnya di Indonesia, lebih khusus di Tanah Papua.

Rute penerbangan citilink di wilyah papua – papua barat, dia meminta kepada bos pesawat tersebut untuk segera membuka rute penerbangan juga hingga masuk kabupaten fakfak.

“Buka saja rute penerbangan ke fakfak Pak Jul (Bos Citilink-red), nanti soal bagaimana dan apa persyaratanya bisa di sesuaikan, nanti saya ngomong langsung sma Pa Erick Tohir (Mentri BUMN), kase jalan dulu pesawat ke fakfak, Pesyaratan nanti diurus”, begitu petikan komunikasi antara Ngabalin via ponsel ke Dirut Citilink.

Mengenai persyaratan penerbangan ke berbagai daerah di Indonesia, Ngabalin sarankan kepada manajemen Citilink untuk bisa menyesuaikan, yang terpenting adalah bagaimana akses masuk – keluar fakfak bisa lancar.

Menurut pria kealahhiran Fakfak berpenampilan khas lilitan sorban di kepala, vokal dalam menyampaikan pernyataan, dengan suara lantang sempat mengeluhkan adanya akses transportasi udara di fakfak.

kata dia, pihaknya bersama rombongan tertahan di fakfak lama karena transportasi udara yang melayani rute penerbangan di Negeri Mbaham ini hanya satu yaitu, Wings Air dengan antrian tiket yang cukup lama,tutur Ngabalin.

Akibat terbentur masalah ini , Ngabalin turut merasakan sendiri betapa susahnya aksestransportasi udara di kabupaten fakfak.

Kota kecil dan Tertua di tanah papua ini sudah sejak lama menuai persoalan transportasi udara,dari periode ke priode setiap kepempimpinan kepala negara maupun kepala daerah .

Padahal Negrei yang hidup dengan budaya “Satu Tungku Tiga Batu” ini dan bisa dikatakan “Indonesia Mini” ada dsni telah melahirkan banyak orang hebat di negri ini , termasuk ngabalin.

“Kami tidak bisa terbang hari selasa, (30/11)karena tiket full, hanya sebagian rombongan saja, dan saya terpaksa tunda sampai hari rabu, (1/12) baru berangkat padahal kita ini staf ahli presiden , begitu susahnya di fakfak, padahal dsni ada orang hebat di berbagai bidang ” ungkap Ngabalin (Mataradarnews.com)