Sangkek: Kita Harus Jujur Otsus Papua Berhasil

 SORONG: Ketua Bapeda Provinsi Papua Barat, D.Sangkek di Sorong, Rabu (17 /11/2021), mengatakan kita harus jujur menyampaikan  bahwa  Otsus jilid pertama di Papua  dan Papua Barat cukup berhasil. Meski tentu ada  yang  masih kurang  karena itu  perlu lebih disempurnakan lagi  pada Otsus  jilid dua.

Hal itu disampaikan Sangkek di tengah berlangsungnya  Rapat Koordinasi Otonomi Khusus  Se- Papua Barat di Hotel Vega Sorong, Rabu.  Rapat  dengan   tema  ‘  Kesiapan Data  Sebagai  Dasar Perencanaan  dan Penganggaran  Otsus Papua Barat ‘. Rapat ini dihadiri oleh bupati,wali kota  dan  OPD  terkait se-  Provinsi Papua Barat.

Menurut Sangkek, jika ingin bangun Papua, semua orang harus berpikir jernih memanfaatkan moment ini  untuk meningkatkan pembangunan di daerah . “Jangan terpengaruh dengan  pengaruh-pengaruh yang pada akhirnya merugikan  masyarakat Papua dan Papua Barat,”katanya.

Disinggung Sangkek, untuk tahun 2020 saja   donasi  keuangan daerah   sebesar Rp225 juta per kampung di 1.742 kampung. Sebesar Rp150 juta per kelurahan di 95 kelurahan. Sedangkan  218 distrik (kecamatan) masing-masing  menerima  Rp100 juta.

Bantuan keuangan  bagi distrik kampung dan kelurahan itu  dalam upaya peningkatan  pembangunan  Prospek Otsus. Yang merupakan inisiatif bersama  pemerintah provinsi Papua Barat dan seluruh pemerintah kabupaten, kota. “ Jadi ini yang  disebut Prospek Otsus,” kata Sangkek.

Sedangkan tujuan  Prospek Otsus Papua Barat itu adalah  meningkatkan tata kelola  pemerintahan dan pembangunan  di kampung, kelurahan. Dan,  distrik  dalam bidang ekonomi maupun pelayanan dasar khususnya bagi Orang Asli Papua.

Terkait karakteristik utamanya adalah  program strategis peningkatan  pembangunan kampung  Otonomi Khusus (Otsus). Sekali lagi ditegaskan  dana ini dikhususkan hanya untuk Orang Asli Papua (OAP),

“Jadi sasaran setiap komponen dan keterkaitan  sasarannya  adalah penguatan sinergi perencanaan pembangunan  di kampung. Dengan unit pelayanan  kabupaten di tingkat kampung (sekolah dan Puskesmas).

Selanjutnya, juga untuk mengembangkan dan mendukung  pengelolaan data  yang kontekstual  mencakup data  kependudukan, sosial dan ekonomi  yang terpilih OAP dan bukan OAP.  Pokoknya program ini terpusat pada  bidang yang berkontribusi untuk   mengurangi kemiskinan  dan meningkatkan  IPM termasuk  kegiatan ekonomi  serta  pelayanan dasar.

“Itu yang mendukung saya untuk menyampaikan ke masyarakat melalui Pers bahwa Otonomi Khusus (Otsus)  jilid  I juga berhasil. Tentu kalau masih ada kekurangan itu wajar saja,” katanya. ***(www.suarakarya.id)