Di Distrik Bahamdandara, Sekda Fakfak Resmikan Penggunaan Gedung Gereja GKI-El-Roi

Sekretaris Daerah Fakfak Drs. H. Ali Baham Temongmere, M.T.P mewakili Bupati Fakfak Meresmikan Gedung Gereja El-Roi di kampung Mangmang Kandak Distrik Bahamdandara, Kamis,14 Oktober 2021. di dampingin ketua Klasis GKI kokas, Pdt Semuel Kaywori, S.Si di tandai denga Pengguntingan Pita di pintu masuk gereja el-roi kampung Mangmang Kandak Distrik Bahamdandara dan di lanjutkan penyerahan kunci pintu gereja dari panitia pembangunan kepada ketua klasis GKI Kokas.

Setela Gedung Gereja el-roi diresmikan,dilanjutak ibadah perdana yang di pimpin langsung pdt. Yance Tuangge,S.Th yang juga selaku sekretaris GKI Klasis kokas.

Usai melaksanakan Ibadah perdana, Ali Baham Temongmere di depan pulihan jemaat dan undangan berkesempatan menyampaikan permohonan maaf dari Bupati Untung Tamsil dan Wakil Bupati Yohana Dina Hindom yang tidak dapat berkesempatan hadir dalam acara peresmian gedung gereja El-Roi di karenakan keduanya sedang melaksanakan tugas luar daerah.

Lelaki Baham yang akrab di sapa ABT, menyampaikan pemda fakfak juga tengah memproses bantuan kepada panitia namun terkait besarnya bantuan tersebut,belum bisa di sebutkan nominalnya di karenakan masih dalam proses. dalam sambutanya mengantarkan opini publik dengan mengemukakan pertanyaan?menurutnya,peradaban sesungguhnya merupakan nila-nilai yang dapat di wujudkan dalam bentuk benda. dan nilai tertinggi dari sebuah peradaban adalah tentang ketuhanan, nilai ini selanjutnya dalam pemahaman spriritualisasi yang sangat tinggi sehingga menghasilkan sebuah identitas jalan menuju Tuhan.

Lebih lanjut, di katakanya awal mula peradaban dunia dimulai ketika ada kesepakatan bersma oleh kelompok-kelompok masyarakat untuk menetapkan di sebuah wilayah tertentu dan menunjuk seorang pemimpin kelompok tertentu. dan menunjuk pemimpin seorang kelompok serta menentukan tanaman yang merupakan simbol representase kelompok tersebut konteks ini searah dengan kehidupan masyarakat fakfak yang mana yang telah menjadikan tanaman pala menjadi simbol peradaban pertanian masyarakat fakfak ini di buktikan dengan penanaman pala dalam bahasa Matta yaitu “Tomandin” sedangkan dalam bahasa Bhama “Nowonggin”.

Dikatakan pula untuk kesepakatan bersama untuk menetap,memilih pemimpin, dan menetukan tanaman sebagai simbol repsentase kelompok lanjutnya mulai adanya penyiapan fasilitas.menarik memang setiap persiapan fasilitas selalu di awali dengan fasiltas (Ibadah gereja maupun masjid) maka hari ini kita akan menyaksikan cikal-bakal kampung MangmangKandah yang di awali dengan fasilitas gedung gereja el-roi.(Papuadalamberita.com)