HUT GKI ke 65, Jemaat Nazaret Fakfak Gelar Ibadah Syukur

Perayaan HUT Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua ke-65 tahun ini dirayakan oleh seluruh warga GKI di Tanah Papua melalui ibadah syukur dengan mengambil tema: “Datanglah Kerajaan Mu”

Sub tema: “Bersama-sama membenahi, membangun serta berkarya dalam misi dan pelayanan diakonia di tengah Pandemi Covid-19 ke arah kemuliaan Tuhan yang telah digenapi melalui Yesus Kristus Kepala Gereja Di Tanah Papua”

Di Klasis GKI Fakfak, Provinsi Papua Barat, dilangsungkan ibadah syukur di masing-masing gereja dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Khusus di Gereja GKI jemaat Nazaret Wagom Fakfak, ibadah syukur HUT GKI ke-65 dipimpin Pdt F.D. Maspaitella, S.Si. ibadah yang dihadiri ratusan jemaat ini, dimeriahkan lagu puji-pujian dari kelompok paduan suara.

Pdt F.D. Maspaitella dalam khotbahnya terambil dari II Petrus 1:16-21, yang pada initnya mengajak umat GKI agar menjadi terang bagi semua orang yang berada di sekitar. Sebab terang injil memberikan kekuatan, keselamatan bagi semua orang.

Orang yang hidup di tanah Papua, kata Pdt Maspaitella, semua sudah diterangi dengan injil, karena dengan injil memperbaharui kehidupan umat kristiani yang ada di tanah Papua.

“Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang dengan berkat Tuhan, kamu adalah terang di dalam Tuhan, sebab itu, hiduplah sebagai anak-anak terang,”ujar Pdt Maspaitella.

Setelah ibadah, dilanjutkan dengan resepsi sederhana dan diakhiri pemotong tumpeng ulang tahun dan penyerahan hadiah lomba dalam rangka HUT GKI ke-65 tahun dilingkungan GKI Jemaat Nazaret Wagom Fakfak.

Diketahui, Gereja Kristen Injili (GKI) Di Tanah Papua, yang berdiri pada tanggal 26 Oktober 1956., setelah 101 Zending melakukan pekabaran Injil, hingga hari ini mencapai usia yang ke-65 menghadapi tantangan dan pergumulan panjang dalam memberitakan injil.

Terbukti pada kurun waktu tahun 1946-1954 adalah masa pembangunan kembali dan persiapan menjadi sebuah gereja mandiri. Akhirnya harapan itu terwujud dengan dilaksanakannya Sidang Sinode pertama pada tanggal 18-28 Oktober 1956 di Gedung Gereja Harapan Abepura.

Dengan kehendak dan kuasa Allah, maka pada tanggal 26 Oktober 1956 dalam persidangan itu terbentuklah Gereja Kristen Injili Di Nedherland Nieuw Guinea. Sejak itu gereja mengalami 4 kali perubahan nama, yaitu (1) Gereja Kristen Injili Di Nedherland Nieuw Guinea, (2) Gereja Kristen Injili Di Irian Barat, (3) Gereja Kristen Injili Di Irian Jaya dan (4) Gereja Kriten Injili Di Tanah Papua.

Pdt. Hermanus Mori Musendi pada waktu berdirinya GKI Di Tanah Papua berkata Tidak ada uang dan belum ada sarjana, tetapi semuanya itu tidak menjadi perintang dan alasan berdiri di atas para Rasul dan Nabi dengan Yesus Kristus sebagai batu penjurunya, “Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang dengan berkat Tuhan, kamu adalah terang di dalam Tuhan, sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang”. [PR-01](Primarakyat.com)