Menteri Investasi dan Penanganan Modal RI Bahlil Lahadalia mengapresiasi dan mendukung Politeknik Negeri FakFak memajukan sumber daya manusia Papua
Dukungan dan apresiasi itu disampaikan saat tim Politeknik Negeri FakFak (Polinef) melakukan kunjungan silahturahmi ke Menteri Investasi dan Penanganan Modal RI Bahlil Lahadalia pada Rabu (22/9/2021).
Direktur Polinef Muhammad Subhan didampingi oleh Wakil Direktur I Muhammad Yunus dan Wakil Direktur III Deisya M. Al Hamid diterima langsung oleh Menteri yang juga putera asli FakFak, Papua Barat di Gedung BKPM/Kementerian Investasi.
Kami harap lulusan kami dapat meneruskan sukses pak Bahlil sebagai putera asli Papua dalam memajukan Indonesia,” ujar Direktur Polinef menjelaskan maksud dari kunjungan ini.
Sekadar ketahui, Polinef merupakan kampus pertama yang memiliki pusat Inkubator Bisnis di Tanah Papua. Soft launching Inkubator Bisnis ini secara langsung dihadiri oleh Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Billy Mambrasar, pada Agustus lalu.
Dengan visi sebagai Center of Excellence, Polinef mendapat dukungan penuh dari Dirjen Pendidikan Tinggi dan vokasi dan juga pemerintah pusat.
Inkubator Bisnis ini nantinya akan menjadi wadah untuk pengembangan wirausaha bagi mahasiswa mereka dengan melaksanakan capacity building dan menerapkan konsep marketing dan digital yang bertujuan untuk menciptakan pelaku start up dari Tanah Papua.
Hal ini juga salah satu bukti dari Polinef untuk mendukung sektor penanaman modal bagi para pelaku UMKM agar bisa mengembangkan usaha mereka konsep capacity building tersebut.
Muhammad Subhan juga melaporkan kepada Menteri Investasi RI, bahwa pada Selasa (21/9) Polinef telah resmi menggandeng Huawei dalam projek ICT Academy yang akan memajukan kualitas internal kampus dengan mengadakan pelatihan dan sertifikasi intenasional kepada dosen dan mahasiswa.
“Saya juga menyampaikan kepada Bapak Menteri tentang upaya apa saja yang telah Polinef lakukan dalam usaha meningkatkan kualitas internal dan eksternal kampus,”katanya.
“Mulai dari Inkubator Bisnis dan terakhir adalah kerjasama dengan perusahaan IT raksasa, Huawei. Seluruh jajaran Polinef siap untuk menjadi pendidikan tinggi vokasi terbaik di Papua bahkan Indonesia,”ujarnya.
Laporan perkembangan positif Polinef tersebut didengar dan mendapat respons sangat baik dari Menteri Bahlil Lahadalia yang dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama untuk memberikan arahan-arahan ke depan bagi kemajuan Polinef.
Menteri Bahlil Lahadalia mengapresiasi Polinef. Menteri Bahlil juga siap untuk memberikan dukungan penuh kepada Polinef dalam menjalankan serta mengembangkan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Kementerian Investasi/BKPM siap dukung penuh untuk pengembangan SDM unggul di Papua,”katanya.
“Salah satu komitmen dari lembaga kami ialah memberikan kesempatan magang atau praktek kerja lapangan bagi mahasiswa politeknik di berbagai sektor industri di Papua. Kami akan memberikan arahan bagi industri-industri tersebut dapat menyerap lululusan-lulusan dari Polinef,”ujarnya.
Komitmen BKPM lainya dalam membantu pengembangan Polinef dalam meningkatkan kualitas tenaga pengajar adalah dengan penyediaan dosen praktisi dari industri untuk mengajar hal-hal teknis atau sharing pengetahuan dari industri-industri terkait.
Menteri Investasi menyampaikan bahwa beliau akan langsung menyambangi Polinef untuk bertemu langsung dengan para mahasiswa dan akademisi, serta secara simbolis menyerahkan bantuan mobil bus yang akan dipergunakan untuk moda transportasi oprasional mahasiswa.
Dijadwalkan, Menteri Bahlil akan melakukan lawatan kunjungan ke Kabupaten FakFak – Papua Barat pada pekan depan
Pada akhir kunjungan, Tim Polinef mendapatkan kenangan dari Menteri Bahlil berupa biografi perjalanan hidupnya sebagai putera asli Papua yang dituangkan dalam sebuah buku berjudul “Bahlil Lahadalia: Anak Papua Membuka Jalan untuk Negeri.”(Tribun-Papua.new)