STT GPI PAPUA Gelar “Wewowo STT Magh”

STT GPI Papua menyelenggarakan “Wewowo STT Magh”. Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat, 5 November 2021 ini, merupakan kegiatan yang berlandaskan dari filosofi budaya “Tombor Magh” yang bertujuan mendukung penyelenggaraan pendidikan Teologia dan Pendidikan Agama Kristen (PAK) STT GPI Papua, dalam bentuk memberi dan berbagi kasih.

Marthen Hindom,  Ketua Panitia Wewowo STT Magh menjelaskan, “Tombor Makh” merupakan proses pengumpulan harta oleh mempelai laki-laki untuk meminang calon mempelai wanita. Sedangkan wewowo artinya ada suara kecil atau cerita kecil di dalam lingkungan.

“Jadi dapat dikatakan bahwa, Wewowo STT Magh adalah proses kegiatan memberi atau berbagi kasih untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan STT GPI Papua,” jelasnya.

Ketua STT GPI Papua, Ruben Rewasan mengatakan, “Kami ingin semua orang tahu bahwa, STT GPI Papua lahir dari rahim kearifan lokak Fakfak dan menghidupi nilai nilai tersebut,” jelasnya.

Menyangkut Dies Natalis STT GPI Papua, Ruben mengatakan, “Kami berharap STT GPI Papua tetap menjadi lembaga pendidikan yang memberikan sumbangsih kepada masyarakat, negara dan adat. Kami juga berharap dapat menghasilkan guru agama kristen dan lulusan teologi yang dapat berkiprah diberbagai tempat di tanah air ini,”

Sementara itu, Guntur Terupun selaku sekertaris panitia menambahkan, “Pelaksanaan Wewowo STT Magh adalah bentuk kesepakatan atau komitmen yang dibangun oleh tim kerja untuk melaksanakan acara silahturahmi atau pertemuan kasih. Kemudian fungsi tim kerja ini ada dua, yaitu untuk menggalang dana dalam menunjang penyelenggaraan pendidikan dan juga  sebagai proses penjajakan terbentuknya Yayasan STT GPI Papua,”

Menurut Guntur, pihaknya mendorong pembentukan yayasan, karena secara regulasi STT tidak memiliki akta notaris untuk melakukan proses penggalangan dana, sehingga harus dibentuk yayasan, supaya segala bentuk penggalangan dana atau bantuan yang didapatkan bisa masuk ke dalam yayasan. Kemudian berdasarkan hasil rapat dengan STT GPI Papua, bahwa  STT GPI Papua membutuhkan 2,4 milyar guna menunjang operasional dan penyelenggaraan, namun selama ini STT GPI Papua tidak bisa mencapai angka tersebut, sehingga mereka melakukan langkah-langkah mandiri. Tetapi hal tersebut tidak sesuai dengan regulasi yang ada(Infofakfak.com)