Beberapa hari terakhir, masyarakat mengeluh akibat kelangkaan minyak tanah yang terjadi di Kabupaten Fakfak. Seperti penuturan Ruslan La Puasa, salah seorang konsumen yang mengaku sejak kemarin telah mengantri di Pangkalan minyak area Sekban, namun belum tersedia. Ia pun beralih ke pangkalan minyak Dulanpokpok, namun diakuinya di pangkalan minyak Dulanpokpok tidak menerima konsumen dari luar wilayah tersebut. Pantauan RRI, sepanjang jalan sekitar pangkalan tersebut, berjejer rapi gen-gen minyak tanah yang juga telah mengantri sejak kemarin, Selasa (23 November 2021).
“Kelangkaan minyak tanah beberapa hari ini sudah mulai terasa karena antrian-antrian ini sudah panjang, ya, ada juga gen yang sudah mengantri dari kemarin belum dapat, lanjut lagi antri ke pangkalan minyak lainnya, semoga bisa dapat untuk hari ini,” ungkap La Ruslan.
Diakuinya, untuk harga di kalangan pengecer per liternya dihargai Rp. 6.000. Sementara harga minyak tanah di agen penjualan minyak tanah masih dihargai Rp. 3.300. Belum diketahui pasti penyebab kelangkaan minyak tanah, apakah pasokan BBM bersubsidi rakyat ini yang terhambat, atau adanya oknum yang melakukan penimbunan. Namun konsumen lainnya mengaku, di beberapa lokasi agen penjualan minyak tanah masih tersedia. Hingga berita ini diturunkan, pihak PT. Pertamina belum mengklarifikasi tentang kelangkaan BBM tersebut.(RRi.co.id)